Rabu, 14 Oktober 2015

SISTEM SARAF DAN TULANG BELAKANG




 
Tulang Belakang
*  Pengertian
            Mengapa manusia bisa berdiri tegak? Hal ini disebabkan antara lain karena memiliki tulang belakang. Tulang belakang ini bersifat kuat tetapi lentur. Mengapa demikian? Ini disebabkan karena tulang belakang bertugas menopang hampir dua pertiga dari berat badan. Di sisi lain tulang belakang harus melakukan banyak pergerakan tubuh, antara lain memutar kepala dan sebagainya. Tulang belakang ini juga berfungsi untuk melindungi saraf-saraf tulang belakang. Ruas tulang belakang manusia berjumlah 33 buah. Tulang-tulang tersebut membentuk suatu kesatuan memanjang yang membentuk sumbu tubuh dan menopang tengkorak.
                                         
Tulang belakang merujuk kepada susunan ruas tulang di bagian belakang yang bertindak memberi sokongan kepada tubuh untuk berada dalam keadaan tegak. Ia merupakan susunan ketulan tulang yang membentuk tulang belakang yang terdapat pada semua vertebrat. Tulang belakang terbentuk dari serangkaian tulang yang disebut segmen (vertebrae), diantara segmen-segmen tersebut terdapat sendi dan bantalan yang terdiri dari lapisan berstruktur (disc).
Tulang belakang terletak memanjang dari bagian bawah tengkorak kepala kita sampai bagian pelvis (tulang panggul). Pada dasarnya segmen-segmen tersebut terdiri dari ; cervical 7 buah, thoracic 12 buah, lumbar 5 buah dan sisanya adalahsacrum 5 buah dan coccyx 4 buah. Khusus pada sacrum dan coccyx, sewaktu bayi segmen tulang ini terpisah, namun kemudian menyatu sehingga sacrum dancoccyx masing-masing dihitung singular. Jadi, bayi mempunyai lebih banyak jumlah segmen pada tulang belakangnya yakni 33 buah sedangkan manusia dewasa memiliki 26 segmen.
Sesuai keterangan diatas, segmen-segmen tersebut selalu diselingi dengan lapisan berstruktur. Apakah lapisan berstruktur itu? Lapisan berstruktur ialah bantalan yang kaya akan fiber dan memiliki inti yang kenyal seperti agar-agar ataupun jelly. Dalam gambar rangka tulang belakang biasanya lapisan ini tidak terlalu jelas, untuk itu perhatikan secara detail pada tiap ruas segmen tulang belakang. Secara medis, lapisan ini sering disebut sebagai ’invertebral disc’ atau ’disc’saja. Fungsinya tidak lain untuk menghindari benturan antara tulang dan meringankan daya yang berlebihan dari aktifitas seperti berjalan atau melompat dan bahkan berlari.
Tulang Belakang biasa terdiri dari pada 2 bagian penting, yaitu : segmen anterior (hadapan), yaitu badan vertebra; dan bagian posterior – gerbang vertebra  yang melengkungi vertebra foramen. Gerbang vertebra dibentuk oleh sepasang vertebra Pedikle dan sepasanglaminae bagi gerbang vetebra, dan menyokong 7 proses, 4 artikular, 2 transverse, dan 1 spinous, yang akhir juga dikenali sebagai spine saraf.
Apabila vertebra berpaut sesama sendiri, ia membentuk tiang yang kukuh bagi menyokong kepala dan badan, dan foramina vetebra membentuk terusan bagi melindungi medulla spinalis (saraf tunjang). Diantara setiap pasang vetebra terdapat dua bukaan, intervertebral foramina, satu pada setiap muka, bagi laluan saraf tunujang dan pembuluh.

*  Susunan Tulang Ruas Belakang
1)    Tulang Leher (Vertebra servikalis)
Ruas pertama tulang leher disebut atlas, sedangkan ruas kedua disebut tulang pemutar. Tulang leher terdiri atas 7 buah tulang yang bertugas menopang kepala, leher, dan menggerakkan kepala untuk menunduk, serta menengadah ke samping kiri dan kanan.
2)    Tulang Punggung (Vertebra Torakalis)
Tulang punggung memiliki 12 buah tulang yang bersifat agak kaku sebab tulang-tulang di bagian ini hampir semuanya dipersatukan oleh tulang rusuk.
3)    Tulang Pinggang (Vertebra Lumbalis)
Ada 5 buah tulang yang menyusun tulang pinggang pada daerah ini, biasanya sering terjadi gangguan, misalnya nyeri atau pegel linu.
4)    Tulang Sakral (Sakrum)
Penyusun tulang ini adalah tulang kelangkang yang berjumlah 5 buah Tulang-tulang ini membentuk sebagian tulang pinggul. Struktur tulang sacral
5)    Tulang Ekor (Coccyx / Koksik)
          Penyusunan tulang ini adalah tulang ekor yang berjumlah 4 buah. Tulang ini membantu membentuk sebagian tulang pinggul. 
*  Penyakit-penyakit yang terdapat di tulang belakang :
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan tulang belakang
                         I.            Skoliosis
DEFINISI
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal(leher), torakal (dada) maupun lumbal(pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
PENYEBAB
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1.     Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2.     Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:
Cerebral palsy
Distrofi otot
Polio
Osteoporosis juvenile
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.


                        II.            KIFOSIS
DEFINISI
Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).
Kifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif.  Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.
PENYEBAB
Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui.  Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi). Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang.

III.            Lordosis
DEFINISI

Tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. Lain halnya pada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah . Gejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang. Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter. Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang.
















TULANG BELAKANG DAN SARAF
Pengaruh Saraf Tulang Belakang dan Gejalanya pada Organ Tubuh
Tulang Belakang Manusia
Bagian dalam Tubuh Manusia
Gejala dan Pengaruh

1C
Aliran Darah ke Otak, Kulit kepala, Tulang Muka, Otak, Saraf Simpatetis Kronis, Empyema, Hidung
Insomnia, Darah Tinggi, Amnesia, Pusing-pusing, Lemah Saraf, Kelelahan, Migrain.
2C
Mata, Saraf Mata, Telinga, Saraf Pendengaran, Leher, Arteri, Vena, Dahi
Mata Juling, Sakit Telinga, Tuli, Sinusitis
3C
Pipi, Pangkal Telinga, Gigi, Tulang Muka
Nyeri Saraf, Radang Saraf, Jerawat, Eksim
4C
Hidung, Bibir, Mulut
Flu, Sakit Telinga, Radang Tenggorokan, Amandel
5C
Pita Suara
Pita Suara Bronkhitis
6C
Otot Leher, Pundak, Amandel
Nyeri Leher dan Pundak, Nyeri Lengan atas, Amandel, Sesak Nafas, Batuk Kronis
7C
Kelenjar Gondok, Siku Tangan, Tulang Pundak
Demam
1T
Kerongkongan, Siku Pergelangan Tangan,
Jari,Tenggorokan
Asma, Batuk, Sesak Nafas, Tangan Kesemutan
2T
Jantung dan Arteri Jantung
3T
Paru-paru, Trakea, Kantong Paru-paru
Sakit Mata, Radang Paru-paru, Radang Trakea, Demam
4T
Empedu
Sakit kuning, Herpes
5T
Lever Peredaran Darah
Demam, Masalah Tekanan Darah, Gangguan Peredaran Darah, Radang Sendi
6T
Lambung
Gangguan Pencernaan
7T
Pankreas, Usus Dua Belas Jari
Radang Lambung
8T
Limpa
Daya Penyembuhan Alami Berkurang
9T
Kelenjar Adrenalin, Ginjal
Alergi, Penyakit Kulit
10T
Ginjal
Gangguan Ginjal, Lelah Kronis, Pengerasan Arteri, Radang Ginjal
11T
Ginjal dan Ureter
Jerawat, Eksim, Sakit Kulit
12T
Usus Kecil, Sistem Peredaran Limpa
Rematik, Perut Kembung, Mandul
1L
Usus Besar
Sembelit, Radan Usus Besar, Diare
2L
Usus Buntu, Perut, Daerah Paha
Keram Otot, Sesak Nafas
3L
Organ Reproduksi, Rahim, Kantong Kencing, Lutut Kaki
Sakit Kandung Kemih, Nyeri Haid, Keringat Dingin Waktu Tidur, Depresi, Keguguran, Encok Sendi
4L
Kelenjar Prostat, Encok Pinggul, Daerah Lutut
Encok Pinggul, Sakit Pinggang, Kencing Tidak Lancar, Nyeri Punggung
5L
Bagian Luar Kaki, Nyeri Daerah Kaki Bawah atau Engkel
Gangguan Peredaran Darah di Kaki (Dingin), Bengkak Pergelangan Kaki, Nyeri Daerah Kaki

Tulang Pinggul
Reproduksi Rahim, Tulang Pinggu, Pantat

Penyakit Kelenjar, Prostat, Tulang Membengkak, Penyakit Rahim, Wasir, Radang Anus, Nyeri Tulang Ekor Waktu Duduk
Tulang Ekor
Anus, Tulang Ekor

www.ristek.go.id/../nuga_5.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar